Renungan
Hidup Sebagai Warga Kerajaan Kristus
Tidak terasa kita sekarang sudah berada pada hari minggu terakhir di bulan November. Dan menurut kalender liturgi kita, hari ini kita merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan ini mengajak kita sekalian untuk merenungkan tentang posisi Yesus Kristus sebagai Raja atas seluruh ciptaan, baik di bumi maupun di surga.
Kerajaan Kristus seperti yang disampaikan oleh Yesus dalam Injil bukanlah sebuah kerajaan yang dapat dilihat atau dijangkau secara fisik seperti kerajaan duniawi. Sebagaimana Yesus menjawab Pilatus bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini (Yoh 18:36), kita diingatkan bahwa kekuasaan Kristus melampaui segala batasan duniawi. Kerajaan-Nya adalah kerajaan kasih, kedamaian, dan kebenaran yang berpusat pada penebusan dosa umat manusia. Hal ini mengajarkan kita bahwa pengaruh Kristus harus hadir dalam kehidupan kita, bukan hanya dalam ritual atau simbol, tetapi dalam cara kita hidup dan bertindak.
Oleh karena itu, Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam mengundang dan memanggil kita sekalian untuk merenungkan soal tujuan hidup kita. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam adalah panggilan bagi kita untuk melihat lebih dalam tentang cara kita memandang kepemimpinan, kekuasaan, dan kerajaan Allah. Sebagai para pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah, yang diwarnai oleh kasih, pengampunan, dan pelayanan. Dengan kata lain, kita diajak untuk tidak hanya merayakan kekuasaan Kristus, tetapi juga untuk menghidupi pemerintahan-Nya dalam keseharian hidup kita, berkomitmen untuk membangun dunia yang lebih baik dan lebih adil, serta menantikan kedatangan-Nya yang penuh kemuliaan di kemudian hari. Tuhan memberkati.
Romo Roy Noeng, CSsR
Katekisasi Singkat
KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM - ADVEN
Kita mengakhiri seluruh rangkaian perjalanan liturgi Gereja dengan merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Hari raya ini menegaskan iman Kristen akan Kristus sebagai penguasa waktu, sejak awal hingga akhir. Dia adalah Alpha dan Omega. Dengan merayakan “Kristus Raja Semesta Alam” dalam liturgi, diharapkan umat Katolik semakin terpusat pada kekuasaan dan kekuatan Kristus. Hanya Kristus-lah Raja semesta alam, Awal dan Akhir (Why 21:16). Ensiklik Ad Caeli Reginam (Ratu Surga) menegaskan kuasa Kristus atas alam semesta. Kerajaan-Nya tidak dikuatkan dengan senjata, melainkan dengan kasih dan kebenaran.
Setelah Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, kita masuk ke lembaran baru tahun liturgi: Adven. Secara etimologis, adven berarti menanti kedatangan. Dalam hal ini kita menanti kedatangan Sang Juru Selamat, Yesus Kristus. Selama empat pekan, kita menanti kedatangan-Nya dengan gembira, penuh harapan dan persiapan, seperti seorang ibu yang menanti persalinan bayinya. Penantian ini kita tandai dengan simbol yang indah: KORONA ADVEN atau MAHKOTA ADVEN. KORONA ADVEN berbentuk sebuah lingkaran yang diuntai dengan daun-daun pinus atau cemara dan di atasnya dipasang empat lilin (tiga lilin berwarna ungu dan satu berwarna merah); selain itu juga masih diberi aksesoris lain seperti pita berwarna ungu dan merah. Semua ini menyimbolkan rangkaian perjalanan dan kerinduan kita yang besar akan Yesus yang datang sebagai Terang Dunia.
Akhirnya, setelah empat minggu dalam penantian (Adven), Dia datang juga. Kita merayakan-Nya pada Hari Raya Natal yang agung dan meriah. Ups.... jangan buru-buru dulu merayakan Natal-Nya di masa Adven. Mari terlebih dahulu mempersiapkan hati, pikiran, termasuk unsur material lainnya. Percayalah, Dia akan datang.
Romo Daniel Sitanggang, OFMCap
Comments
Post a Comment
Silakan berikan komentar