Foto-Foto Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 KKIA

Sabtu, 24 Agustus 2024, bertempat di Mount Albert War Memorial Hall, acara tahunan terbesar rakyat Indonesia di Auckland yaitu Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-79 yang diselenggarakan oleh KKIA, telah berlangsung dengan ramai, lancar, dan meriah. Di tengah cuaca gerimis, pengunjung tetap antusias untuk hadir, bertansaksi, dan juga berpartisipasi. Di bawah ini adalah cuplikan foto-foto dari tim dokumentasi kami, kiranya membangkitkan kembali memori keseruan acara kemarin.


Upacara sebentar lagi dimulai, para vendor sudah siap dengan barang dagangan masing-masing.

Yang cantik-cantik, ibu-ibu Indonesia.

Jangan ngiler ya, bakalan banyak foto jajanan yang seru-seru!

Hayo siapa yang mau gorengan? Mulai dari donat sampai pastel.

Siomaynya boleh, kak!

Hayo, dimana lagi di Auckland, counter minumannya jualan larutan penyegar dan teh pucuk? Cuma di counter minuman KKIA dong! (mana yang jaga counternya manis-manis banget kan?)

Inilah para vendor yang berpartisipasi memeriahkan acara tahun ini. Semua menerima kenang-kenangan dari panitia. Terima kasih ya telah ikutan. Tahun depan, kita ramaikan lagi!

Inilah pemimpin upacara kita kali ini. Gagah kan? Oh iya, terima kasih teman-teman muda dari Persatuan Pelajar Indonesia Auckland (PPIA) yang telah membantu untuk melaksanakan upacara dan juga games hari ini.

Petugas pengibar bendera lagi gossip nih di belakang. Ketauan deh hehehe.

Pembina upacara, Bapak Fredy, memasuki mimbar upacara.

Pasukan pengibar bendera.

Hiduplah Indonesia Raya!

Semua hormat ke bendera, suasana khidmat sekali.

Selalu merinding di momen ini. Bahagia bisa upacara di negeri orang.

Pemimpin barisan kita yang juga gagah.

Siap-siap menyanyikan lagu wajib.

Yang mimpin nyanyi ikutan semangat, karenaaaa.....

Peserta upacaranya juga semangat banget nyanyinya!

Musisi pengiring upacara. Terima kasih ya team musik dari Sabilulungan Family.

Tahun ini kami mendapat kehormatan atas kehadiran perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington, yaitu Ibu Prima Nindya Pujakesuma Mahroza. Terima kasih, Ibu Nindya atas kedatangannya.

Begitu upacara selesai, transaksi boleh mulai dilaksanakan. Langsung deh suasana riuh rendah oleh kesibukan orang-orang berjual beli. Pokoknya tiap kali ke bazaar 17-annya KKIA, bawa uang $100 nggak cukup! Langsung kalap.

Yang tengah ini, bosnya alias Chaplain KKIA, Romo Roy.

Pasangan ini bajunya couple-an, gemes banget ya!

Tukang gorengannya, mantap jiwa!

Sweet Martabak, tapi bukan yang nyanyi lagu "Tididit...pagerku berbunyi" (yang tau lagu ini, selamat, anda sudah tua).

Laris manis tanjung kimpul!

Sate lilit seabrek-abrek.

Anak muda Indonesia, cantik dan ganteng kan?

Kenapa tangannya no.2 semua? Pasti karena sebentar lagi pilkada! 😂

Sate ayam legendarisnya KKIA nih, jajanan wajib tiap 17-an di Auckland.

Dari Sabang sampai Merauke.... Indomie... seleraku!

Dimana lagi anda dapatkan segala macam jerohan ala warung tenda? Nikmat mana yang kau dustakan?

Bule makan nasi kuning, pake sambel pula! Enak kan?

Senyumnya kembaran banget yah.

Semua ibu, cantik berkebaya.

Games pertama, dibuka dengan siapa yang bawa Rupiah paling banyak. Tak disangka, ada yang bawa hampir 700,000! Masih kalah sih sama tahun lalu yang sampai bawa 2.5 juta aja gitu! Tapi tetep keren dong, cinta Rupiah.

Tarian pembuka, Tari Dayak Ngaju yang dibawakan oleh Aura Nusantara.

Aura Nusantara terdiri dari 3 gadis cantik Niken, Gea, dan Laura.

Ternyata Laura keturunan Prancis dan Indonesia. Keren ya, diaspora yang tetap menjaga nilai budaya Indonesia.

Hari itu juga ada banyak sekali hadiah raffle yang ditarik. Terima kasih untuk para sponsor kita yang memberikan hadiah, dan terima kasih kepada semua yang berpartisipasi untuk membeli raffle KKIA. Ini salah satu pemenangnya yaitu Ibu Irna.

Penampil selanjutnya, grup terbesar Indonesia, Sabilulungan Family.

Sabilulungan artinya gotong royong, sebuah filosofi dari angklung, dimana seluruh pemain harus bekerjasama untuk membentuk satu buah lagu.

Pasutri Dewi dan Kicky membawakan lagu Berkibarlah Bendera Negeriku.

Nathan dengan semangat mengibarkan bendera merah putih.

Ayo buat yang main angklung, ini Pak Epi sang dirigen lagi kasih kode nada apa? PS: Jawabannya bukan bentuk bebek ya! Buat yang pingin tau, ini adalah nada La.

Para pemain harmoni.

Mantap grupnya besar, sampai 36 orang. Sabilulungan membawakan beberapa lagu, Medley: Berkibarlah Bendera Negeriku, Satu Nusa Satu Bangsa, Maju Tak Gentar, dilanjutkan Medley: Cublak-Cublak Suwen dan Ayam Den Lapeh, ditutup dengan Kopi Dangdut.

Wajah-wajah para musisi, ada yang serius, ada yang sumringah.

Pak Kicky ini memang serba bisa, mulai dari nyanyi, main saxophone, sampai main maracas buat lagu dangdut. Mantap.

Wita, tampil cantik dan anggun membawakan Tarian Jaipong: Keser Bojong.

Tarian ini merupakan  masterpiece dari Maestro Jaipong, Gugum Gumbira.

Ketika penonton ditantang, siapa anak-anak yang masih bisa membawakan lagu Indonesia, Yordan maju dengan pede didampingi mama tercinta, dan membawakan lagu "Cinta Untuk Mama" dengan manis.

Dapat hadiah coklat besar sekali!

Queen City Law, selaku sponsor utama juga membuka layanan konsultasi hukum. Sukses terus ya QCL, semoga clientnya semakin banyak.

Acara dilanjut dengan penampilan Khatulistiwa Band yang membawakan lagu-lagu Indonesia pelepas rindu.

Berberapa lagu dinyanyikan, mulai dari Bendera, Kangen, Rungkad, sampai Aku Pasti Bisa.

Beneran serasa konser kan?

Apalagi pas lagu Kangen, langsung jadi paduan suara deh di Mount Albert.


Kemeriahan berlanjut dengan Tari Tortor dari grup Bona Pasogit New Zealand.

Memang luar biasa ini orang Batak semua, pas lagu Anak Medan, semangatnya membara!

Penonton sampai heboh banget, macem paparazzi, emangnya ada apa sih?

Ternyata ada yang nyawer dong!!

Nyawernya pake Rupiah pula yang ini! Bisa buat beli gorengan pas pulang kampung nanti yah.

Lanjut lagi kali ini Mbak Lia Tagor yang baru fresh datang dari Indonesia, siap mengajarkan Indonesian Line Dance. Ditemani adik-adik dari PPIA, makin membuat suasana meriah.

Apalagi penontonnya ikutan nari bareng juga.

Baik yang ibu-ibu maupun yang anak muda, semua ikutan partisipasi.

Games klasik untuk anak-anak, masukkan pensil ke dalam botol.

Asik, dapat hadiah.

Game selanjutnya, memindahkan cup pakai balon.

Seru banget anak-anak pintar-pintar dan semangat.

Latihan nafas ya dek, siapa tau nanti ikutan olimpiade.

Hore, pada dapat  hadiah lagi.

Untuk yang belum dapat hadiah, kakak dari PPIA memperagakan berbagai gerakan, tinggal tebak saja, gerakan apa itu.

Yang mau tebak, tinggal langsung angkat tangan dan jawab. Adek-adeknya pinter-pinter semua.

Emang nih ya, emak-emak KKIA paling sadar kamera. Dari jauh pun, tetep deh yang penting gaya.

Sebelum tampil, mejeng dulu yah.

Grup Zumba dari Zumba with Bea yang dipimpin oleh Ibu Beatrice Tanoedjaja bergoyang dengan semangat.

Yang nonton aja ngos-ngosan, apalagi yang nari. Luar biasa!


Yes, ibu-ibu keren, mancanegara pula!

Ibu-Ibu Sanggar Pertiwi, selalu tampil cetar membahana.

Kali ini membawakan Tari Lenggang Puspita.

Tarian ini menggambarkan pesona wanita dengan kecantikan dan keanggunannya. Cocok ya temanya dengan ibu-ibu Sanggar Pertiwi.

Acara kumpul-kumpul orang Indonesia tidak mungkin lengkap tanpa... DANGDUT! Inilah Sobat Ambyar yang digawangi oleh Vian dan Nike.

Dari belakang panggung, Kevin turun gunung. Puas-puasin joged.

Adek kecil kita ini, pinter banget jogednya. Awalnya malu-malu, ternyata mauuu!

Bapak Thomas, usia boleh sudah 80, tapi masih seru goyangnya.

Artis Ibukota memang mantap bener deh.

Yang joged makin rame, makin ambyar!

Memang deh, lengkap banget Sobat Ambyar, sampai bawa penari latar shayyy!

Nah, tuh kan, ketika jempol mulai diangkat, mata mulai merem, disitulah nikmatnya joged dangdut.

Congratulations, Nathan, menang gift card dari raffle yang baru saja dibeli hari itu.

Kali ini, games untuk orang dewasa, yaitu oper sarung. Sarung dioper tapi nggak boleh lepas genggaman tangan.

2 team anak muda PPIA, melawan team bapak-bapak, jelas lah... yang bapak-bapak KALAH hehehe. Yang penting seru dan partisipasinya!

Lanjut lagi, game joged dan memindahkan balon. Disinilah kesabaran dan ketekunan diuji.

Ea...ea... dua tim yang belakang sudah nyungsep!

Dan inilah para pemenang lomba. MCnya serasa terpujilah di antara para pria. Tapi MC-nya tante-tante sendiri, yang lain ABG hihihi.

Dan inilah wajah "tidak menyangka menang" dari pemenang hadiah utama raffle kita. 

Selamat buat kawil CES, pemenang hadiah utama tahun ini!

Sebagai tradisi KKIA, acara selalu ditutup dengan tarik tambang. Sisa-sisa tenaga dan perjuangan, silakan dihabiskan di sini sebelum acara bubar. Kalau mau liat muka orang penuh usaha, nah lihatlah muka Bapak Berry ini.

Sementara dari sisi lawannya, masih senyum-senyum.

Memang yang sayap ini lebih sangar nariknya ya.

Dan tentu saja, pemenangnya adalah sisi kanan! Selamat buat pemenang!

Dengan demikian, berakhirlah rangkaian acara Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang diselenggarakan oleh KKIA. Terima kasih untuk para vendor dan seluruh pengisi acara, juga panitia yang sudah bekerja gotong royong dengan sukarela untuk membuat semua berjalan baik dan lancar. Terima kasih untuk seluruh pengunjung yang telah hadir meramaikan acara ini dan berpartisipasi, kalau kata anak sekarang: menyala, abangku🔥🔥🔥! Mohon maaf jika ada kekurangan di sana sini, semoga bisa dimaklumi. Sampai bertemu tahun depan, Tuhan memberkati kita semua. 

Comments

Popular posts from this blog

Foto-Foto Piknik OMK KKIA Maret 2023

Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 KKIA